Pertanyaan :
Assalamu'alaikum
apakah air kencing orang dewasa yang keluar beberapa saat setelah kencing (ngecrit) itu najis?, mengingat kuantitasnya yang amat sedikit.?
(Dari : Ahmad Indra)
Jawaban :
Wa'alaikum salam warahmatullah wabarakatuh
Hukum air kencing yang hanya sedikit diperinci sebagai berikut:
- Apabila air kencing tersebut keluar dari orang yang beser (orang yang tak selalu air kencingnya terus menetes) maka air kencing yang keluar dihukumi ma'fu (diampuni) yang artinya tidak harus disucikan, sebab jika harus selalu wajib disucikan tentu hal tersebut akan menyulitkan.
- Apabila air kencing tersebut keluar ari orang yang tidak beser, maka hukumnya diperinci:
- Jika air kencing tersebut sangat sedikit sampai tak tampak oleh mata (ma la yudrikuhu ath-thorf), maka air kencing tersebut juga dihukumi ma'fu.
- -Jika air kencing tersebut masih nampak oleh mata, maka dihukumi najis dan harus disucikan meskipun hanya sedikit. Hukumnya memang dibedakan dengan darah, dimana darah apabila sedikit dima'fu sedangkan air kencing tetap dihukumi najis, sebab air kencing dianggap lebih menjijikkan dibanding darah, selain itu air kencing memiliki tempat keluar khusus sehingga masih bisa dihindari beda halnya dengan darah yang bisa keluar dari bagian tubuh manapun.
(Dijawab oleh : Siroj Munir)
Referensi :
1. Hasyiyah asy-Syarwani 'ala Tuhfatu;l Muhtaj, juz 1 hal. 395
قَالَ فِي شَرْحِ الْعُبَابِ قَالَ ابْنُ الْعِمَادِ وَيُعْفَى عَنْ قَلِيلِ سَلَسِ الْبَوْلِ فِي الثَّوْبِ وَالْعِصَابَةِ بِالنِّسْبَةِ لِتِلْكَ الصَّلَاةِ خَاصَّةً. وَأَمَّا بِالنِّسْبَةِ لِلصَّلَاةِ الْآتِيَةِ فَيَجِبُ غَسْلُهُ أَوْ تَجْفِيفُهُ وَغَسْلُ الْعِصَابَةِ أَوْ تَجْدِيدُهَا بِحَسَبِ الْإِمْكَانِ وَيُعْفَى عَنْ كَثِيرِ دَمِ الِاسْتِحَاضَةِ إنْ لَمْ يُمْكِنْهَا الْحَشْوُ لِتَأَذِّيه أَوْ صَوْمٍ وَتُصَلِّي فِي غَيْرِ الْمَسْجِدِ، وَإِنْ كَانَ الدَّمُ يَجْرِي اهـ. وَتَفْرِقَتُهُ فِي الْعَفْوِ بَيْنَ بَوْلِ السَّلَسِ وَدَمِ الِاسْتِحَاضَةِ فِيهِ نَظَرٌ وَالْوَجْهُ اسْتِوَاؤُهُمَا اهـ
(وَكَذَا فِي قَوْلٍ نَجَسٌ لَا يُدْرِكُهُ طَرْفٌ) أَيْ لَا يُشَاهَدُ بِالْبَصَرِ لِقِلَّتِهِ لَا لِمُوَافَقَةِ لَوْنِ مَا اتَّصَلَ بِهِ كَنُقْطَةِ بَوْلٍ وَخَمْرٍ وَمَا تَعَلَّقَ بِنَحْوِ رِجْلِ ذُبَابَةٍ عِنْدَ الْوُقُوعِ فِي النَّجَاسَاتِ (قُلْتُ ذَا الْقَوْلُ أَظْهَرُ) مِنْ مُقَابِلِهِ وَهُوَ التَّنْجِيسُ
وإنما عفي عن ذلك لأن جنس الدم مما يتطرق إليه العفو فيقع القليل منه في محل المسامحة، وإنما لم يقولوا بالعفو عن قليل نحو البول لغير السلس - مع أن الابتلاء به أكثر - لأنه أقذر، وله محل مخصوص، فسهل الاحتراز عنه، بخلاف نحو الدم فيهما